Fudah Maladi
Semua Kisah Yang Pernah Terjadi Di Hidup Saya Ada Di Sini
Selasa, 01 Januari 2013
Cerita Saya Ketika di PadangLampe
Tanggal 1 Desember 2012 tepatnya saya masuk di Pesantren Mahasiswa Darul Mukhlisin Padang Lampe di Pangkep, Sulawesi Selatan.
Orang-orang yang mendengar kata Padang Lampe saja pikirannya sudah yang negatif-negatif. Saya juga sempat berfikiran seperti itu. Tapi setelah merasakan sendiri, ternyata Padang lampe tidak semengerikan dan tidak seburuk yang di ceritakan orang-orang. Padang Lampe menurut saya adalah tempat yang nyaman, suasananya bikin tenang, damai, dan bebas dari polusi. Pokoknya suasana di Padang Lampe itu menyehatkan hati-lah hehehe..
Seminggu pertama di Padang lampe memang rasanya mau pulang ke rumah karena mungkin belum terbiasa dengan kegiatan yang ada di Padang Lampe. Tapi, minggu kedua dan minggu ketiga di Padang Lampe saya mulai terbiasa dengan kegiatan dan kebiasan yang dilakukan setiap hari di Padang Lampe dan rasanya tidak mau pulang.
Selama kurang lebih 1 bulan saya tinggal di Padang Lampe, banyak hal yang saya rasakan. Disana kita di ajar disiplin (bangun jam 3 pagi untuk solat Tahajjud), hormat dan sopan sama ayah-bunda di Padang Lampe (ya, disana kita punya orang tua angkat), saling menyayangi sesama mahasiswi UMI (tidak pandang dari fakultas apa & dari jurusan apa), serta berjuang untuk angkat baki untuk makan pagi, makan siang & makan malam.
Beberapa hal yang menjadi ciri khasnya Padang Lampe adalah :
- Tarajju/Tarajongnya -> ini merupakan makanan khas Padang Lampe yang rasanya nikmat abis hahaha :D
- Zikirnya -> ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap habis Solat Fardu.
- Ayah/Bunda Padang Lampe -> ini merupakan sebutan untuk orang tua angkat kita selama di Padang Lampe.
- Baki Besar -> ini merupakan piring makan kita selama di Padang Lampe, 1 Baki untuk 4 orang.
Tepat Kemarin Tanggal 30 Desember 2012 saya pulang dari Padang Lampe. Berat Rasanya meninggalkan Tempat senyaman dan seindah itu. Sedih rasanya meninggalkan Ayah Bunda yang sering membangunkan kita untuk solat tahajjud maupun solat fardu, bakalan rindu deh sama suasana di Padang Lampe, rindu makan Tarajjunya, rindu nongkrong di warungnya, pokonya rindu segala-galanya yang ada di Padang Lampe.
Nantilah kalo sempat ada waktu, saya ingin berkunjung ke Padang Lampe lagi. Amin :-)
Inilah Pesantren Mahasiswa Darul Mukhlisin Padang Lampe :)
Ini Kamarku di Padang Lampe, di Wisma Rahim A1 :)
Ini adalah lorong di Wisma Rahim, Wisma tempat tinggalku selama di Padang Lampe (diambil ketika akan meninggalkan Padang Lampe) :')
Ini adalah Teman-Teman Sejurusanku di Ilmu Komunikasi UMI :)
Ini adalah Teman Sekelasku di Padang Lampe, Kelas 12 :)
Ini Ketika Kami Selesai Ujian Final di Padang Lampe :)
Ini Sewaktu Hari Terakhir Kita akan Pulang, berpamitan dengan Ayah Muhammad (wali kelas 12) :')
Terima Kasih Padang Lampe, sudah menampung Kami semua selama sebulan. Semoga ada manfaatnya buat kami semua. Amin Ya Rabbal Alamin :)
Sabtu, 20 Oktober 2012
HIMIKOM UMI 2012 :)
Beginilah resikonya kalau tidak punya kakak laki-laki. Saya mau sekali punya kakak laki-laki dari dulu sekali. Tapi pada kenyataannya saya hanya 2 bersaudara. Kakak saya seorang perempuan. Memang kakak perempuan juga bagus sih, tapi saya dan dia sering sekali bertengkar. Padahal hal sepele tapi masih saja di pertengkarkan. Freak memang -_-"
Nah, karena saya tidak punya kakak laki-laki, maka saya kebanyakan punya teman laki-laki. Dari SD sampai SMA. Lalu masuk Kuliah, saya ketemu sama senior saya yang kebanyakan laki-laki.
Setelah masa ospek, saya dan teman-teman saya jadi lebih sering kumpul dengan kakak senior kita yang kebanyakan laki-laki. Kita bisa diskusi dengan beliau-beliau semua, ikut kajian sama-sama dan juga bisa curhat dengan senior serta di kasi solusi juga. Asik deh rasanya :-)
Di jurusan saya kan ada namanya HIMIKOM UMI. HIMIKOM UMI yaitu Himpunan Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia. Nah, saya juga ikut masuk didalam. Makanya, saya jadi sering kumpul sama kakak-kakak senior ini yang sekali lagi kebanyakan laki-laki hehehe :D
Senang ya rasanya punya banyak teman, ketemu sama senior yang ramah-ramah dan bisa curhat dengan mereka juga. Saya rasa saya beruntung bisa ikut jadi bagian dari HIMIKOM UMI. Dan saya beruntung bisa masuk di jurusan Ilmu Komunikasi UMI angkatan 2012 :)
Selasa, 02 Oktober 2012
Riwayat Hidup Saya
Nama saya Mahfudhah Afiah Maladi biasa di panggil Fudah. Tempat Tanggal Lahir, Ujung Pandang, 12 April 1994. Umur saya 18 Tahun. Anak kedua dari 2 bersaudara. Alamat saya jalan Racing Centre Komp. Umi Blok i no. 24 Makassar. Hobi saya membaca buku nonfiksi komedi, menonton Stand Up Comedy Indonesia dan online Facebook, Twitter dan menulis di Blog.
Pendidikan saya sewaktu kecil yaitu, saya TK di TK Jamal Haq, di kelas nol besar. Kemudian saya lanjut sekolah SD di SDN. Sudirman 1 Makassar, di kelas 1-6 B. Ketika kelas 6 SD, saya berkeinginan memakai Jilbab, karena waktu itu saya melihat teman saya yang memakai Jilbab terlihat Cantik dan Anggun.
Lalu, saya melanjutkan masuk SMP di MTsN Model Makassar, di kelas 7.9-9.4. Alhamdulillah, keinginan untuk berjilbab terwujud. Sesudah SMP saya melanjutkan sekolah SMA yang kebetulan bersebelahan dengan SMP saya yaitu di MAN 2 Model Makassar, di kelas 10-3 dan 10-5 (ketika itu ada pe-rollingan kelas), naik kelas 11 di kelas 11 IPS 3 sampai kelas 12 IPS 3.
Karena sudah terbiasa memakai Jilbab di sekolah, maka sehari-hari jika saya hendak keluar rumah entah bepergian bersama keluarga atau sama teman saya pasti memakai baju berlengan panjang dan memakai Jilbab. Di keluarga saya, sepertinya baru saya yang lulusan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, yang lainnya lulusan SMP dan SMA Negeri.
Ternyata waktu Tante dan Om saya tahu bahwa sekolah saya bagus, mereka mendaftarkan anaknya ke SMP saya yaitu di MTsN Model, tapi sudah dari SMP adik-adik sepupu saya tidak mau lagi melanjutkan sekolah di SMA saya yaitu di MAN 2 Model. Capek menghafal alasannya kebanyakan hafalan disana. Alhamdulillah saya lulus disana.
Banyak orang yang beranggapan bahwa sekolah di Madrasah itu tidak enak, banyak hafalan, belajarnya lama, dan sebagainya. Memang benar, sekolah di Madrasah itu banyak hafalannya, maklum saja namanya juga sekolah Islam. Tapi, orang seperti saya yang sudah merasakan sekolah di Madrasah pasti sudah terbiasa dengan semua itu. Karena saya belajar disana.
Sebenarnya Madrasah sama saja dengan sekolah lain. Pelajaran dan tata tertibnya sama, cuma yang membedakan kalau Madrasah ada nilai tambahannya yaitu belajar tentang Agama Islam yang mencakup mulai dari Fikih, Aqidah, sampai Bahasa Arab. Sedangkan sekolah negeri hanya pelajaran umum saja.
Kemudian ketika SMA/MAN saya mengambil jurusan IPS. Sebenarnya saya suka pelajaran IPS itu dari SMP/MTs. Mungkin kebanyakan orang memilih jurusan IPA katanya lebih bagus. Menurut saya, jurusan IPA itu susah karena memang otak saya yang tidak mampu di pelajaran itu. Makanya, saya memilih jurusan IPS. Sebenarnya IPS juga susah, setidaknya saya suka dengan pelajarannya karena mudah di mengerti.
Memilih jurusan, orangtua biasanya memberikan nasihat dalam pilihan yang kita ambil. Saya juga seperti itu. Dulu ketika SD dan SMP ibu saya menyuruh saya jadi dokter. Ketika masuk SMA berubah pilihan lagi masuk di hukum, karena saya pilih jurusan IPS waktu itu. Orangtua saya tahu bahwa kemampuan saya itu tidak seperti kakak saya yang jauh lebih tinggi kemampuannya dibandingkan dengan saya. Karena, kakak saya otaknya ke IPA, sekarang kakak saya Mahasiswa Teknik Arsitek di UMI.
Kebetulan Ibu saya pendidikannya juga lulusan IPA sama seperti kakak saya. Sekarang Ibu saya Dosen di Teknik Sipil UMI. Sepertinya kemampuan Ibuku turun ke Kakakku, banyak yang berpendapat demikian. Dan memang Ibu dan Kakakku ini pintar Matematika dan juga wajahnya mirip. Beda dengan saya.
Yang tadi itu saya cerita tentang Ibu dan Kakak saya. Sekarang tentang Ayah saya. Di keluarga saya, saya biasanya dibilang mirip sama Ayah saya. Dari segi wajah dan tingkah laku saya itu mirip dengan Ayah saya. Bahkan keluarga saya bilang saya itu turunan dari Ayah. Pendidikan Ayah yang terakhir itu di Fakultas Hukum UMI. Tapi, Ayah saya adalah dulunya seorang penyiar radio di RRI, seorang MC juga, dan sekarang PNS.
Setelah Lulus SMA/MAN, saya melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Dan Perguruan Tinggi yang pertama saya daftar adalah di Universitas Hasanuddin (UNHAS). Karena kalah saing, saya dinyatakan tidak lulus. Dan ada banyak teman-teman saya yang tidak lulus disana. Sebenarnya, saya tidak terlalu memikiran ketidaklulusan saya disana. Karena saya tahu kemampuan saya itu memang tidak cocok disana.
Lalu, pilihan kedua saya adalah di Universitas Muslim Indonesia (UMI). Saya memilih di Fakultas Sastra jurusan Sastra Inggris. Alhamdulillah, saya Lulus. Namun, ketika pendaftaran ulang, ada seorang pegawai tata usaha (kebetulan temannya Ibu saya) menawarkan di jurusan Ilmu Komunikasi. Katanya satu ikut Ibu satu ikut Ayah.
Waktu itu saya di kasi 2 pilihan jurusan, Sastra Inggris atau Ilmu Komunikasi. Saya mikir, saya bingung. Katanya, kalau di Sastra Inggris pelajarannya seperti di tempat Les yang ada di luar. Kalau Ilmu Komunikasi, pelajarannya sudah mencakup semuanya seperti Ilmu Politik, Sosiologi, Broadcasting, dan sebagainya dan ada belajar Bahasa Inggrisnya juga. Dan kebetulan Mata Kuliah dari Ilmu Komunikasi semuanya saya suka dan saya tertarik untuk mempelajarinya.
Sampai akhirnya, saya memilih untuk masuk di jurusan Ilmu Komunikasi UMI. Mungkin saja memang benar bahwa kemampuan Ayah saya turun ke saya. Sepertinya saya akan melanjutnya pekerjaan Ayah saya dulu. Menjadi seorang penyiar radio, mungkin juga seorang MC.
Seiring dengan berjalannya waktu, cita-cita saya yang dulunya di suruh jadi dokter, trus di suruh masuk di hukum, sekarang sepertinya cita-cita dan impian saya berubah. Bukan lagi menjadi seorang dokter atau seorang pengacara, mungkin saya nanti akan jadi seperti Ayah saya. Menjadi seorang Penyiar, Jurnalis atau seorang MC, atau mungkin juga menjadi seorang Fotografer.
Saya tidak tahu akan seperti apa saya di masa yang akan datang. Biarlah waktu berjalan dengan sendirinya, menjawab setiap impian kita. Semoga impian terbaik kita semua terkabul dan kita semua menjadi sukses.
Demikianlah Riwayat Hidup Saya, lebih dan kurangnya mohon di maafkan. Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Senin, 09 Juli 2012
Stand Up Comedy Indonesia KompasTV
Ketika Stand Up Comedy Indonesia Season 1 di KompasTV disiarkan, masih kurang yang menontonnya. Kenapa? Karena orang-orang masih belum mengerti apa itu Stand Up Comedy pada saat itu. Kebanyakan orang di Indonesia taunya Raditya Dika sebagai pelaku pertama Stand Up Comedy (atau Comic, karena buku-buku non-fiksi Raditya Dika yang terkenal Best Seller waktu itu. Contohnya buku Kambing Jantan (buku pertama Raditya Dika), Marmut Merah Jambu (buku ke-5 Raditya Dika) dan yang baru rilis tahun ini adalah buku Manusia Setengah Salmon (buku ke-6 Raditya Dika).
Saya sendiri memang suka baca bukunya bahkan saya beli semuanya buku dari Raditya Dika. Dan ketika Raditya Dika mengadakan Talkshow tentang buku-bukunya semua, saya datang menontonnya. Ketika itu tahun 2010, Raditya Dika mengadakan talkshow di Makassar. Raditya Dika ini menjelaskan tentang bukunya dengan cara Stand Up Comedy. Dari situlah saya mulai ngerti apa itu Stand Up Comedy.
Nah, seiring berjalannya waktu, di tahun 2011 ada Channel baru di TV yang memprogram tentang Stand Up Comedy Indonesia yaitu KompasTV. Awalnya saya liat info ini dari Twitternya Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono (Rapper&Comic juga). Saya coba nonton ternyata menarik sekali acaranya, lucu dan menghibur. Karena Acara Stand Up Comedy Indonesia KompasTV (season 1) ini dinilai oleh dewan juri yaitu Indro 'Warkop', Astrid Tiar, dan Butet Kertarajasa. Dan juga Finalisnya ada 13 orang Comic.
Dari 13 Comic ini Terpilihlah 2 Grand Finalis namanya Ryan Adriandhy dan Insan Nur Akbar. Dan yang berhasil jadi Juara 1 Stand Up Comedy Indonesia season 1 di KompasTV adalah Ryan Adriandhy. Congratulation Buat Ryan Adriandhy Juara 1 Stand Up Comedy season 1 dan Congratulation juga Buat Insan Nur Akbar Juara 2 Stand Up Comedy season 1. Mereka Berhasil membuat penonton mengerti apa itu Stand Up Comedy Indonesia dengan Gaya Stand Up mereka masing-masing.
Setelah Stand Up Comedy Indonesia KompasTV season 1 selesai, ada Stand Up Comedy Indonesia season 2. Hampir sama dengan Stand Up Comedy season 1, yang membedakan ada 1 juri tamu di tiap minggunya sebagai penonton (yang awam tentang Stand Up Comedy). Finalisnya juga ada 13 Comic.
Stand Up Comedy Season 2 ini lebih ramai penonton. Karena sudah banyak berkembang di Kota-Kota seluruh Indonesia dengan Komunitas Stand Up Indo. Bahkan sudah banyak pula Comic-Comic Lokal dari kota-kota tertentu.
Terus, dari Stand Up Comedy Indonesia Season 2 ini, terpilihlah juga 2 Grand Finalis yang sama-sama dari Kota Bandung. Namanya Ge Pamungkas (yang gaya Stand Up andalannya dengan Act Out) dan Gilang Bhaskara (yang gaya Stand Upnya yang Sederhana tapi Cerdas). Dan yang berhasil jadi Juara 1 di Stand Up Comedy Indonesia Season 2 adalah Ge Pamungkas.
Ge Pamungkas ini pernah di ajak sama Ernest Prakasa (3 besar Stand Up Comedy season 1) ke Tour 10 Kota Pertama Stand Up Comedy Ernest Prakasa yang bernama "Merem Melek Tour". Ge ini jadi salah satu Openernya.
Dan saya tidak menyangka bahwa Ge Pamungkas yang pernah datang Stand Up ke Makassar bersama Ernest Prakasa itu, Juara 1 Stand Up Comedy Indonesia Season 2 di KompasTV. Itu suatu kepuasan tersendiri buat saya karena pernah nonton Stand Upnya Ge Pamungkas secara langsung di Makassar + Foto bareng sama Ge Pamungkas haha :D
Congratulation buat Ge Pamungkas yang Juara 1 di Stand Up Comedy Indonesia season 2! Juga Congratulation buat Gilang Bhaskara Juara 2 di Stand Up Comedy Indonesia Season 2! Mereka berdua memang pantas Dapat Juara di Hati Penikmat Stand Up Comedy Indonesia season 2! :D
Mari Kita Tunggu Stand Up Comedy Indonesia Season 3 di KompasTV Tahun Depan. Pokoknya Stand Up Comedy Indonesia... Let's Make Laugh! :D
Rabu, 04 Juli 2012
Bertemu dengan Comic-Comic Yang Hebat
Bagaimana rasanya bisa bertemu dengan idola kita? Pasti senang kan? Nah, saya ingin menceritakan tentang pertemuan saya dengan Comic-Comic/Komika-komika yang lucu, keren, dan pastinya hebat.
Ini sih, sebenarnya lanjutan dari postingan dari blog saya yang sebelumnya yang tentang Stand Up Comedy. Jadi, saya kan suka nonton Stand Up Comedy Indonesia yang di KompasTV dan di MetroTV itu, terus kalo misalnya ada even/acara Stand Up Comedy di kota saya, saya pasti datang untuk menonton langsung Stand Up Comedy dari Comic-Comic yang sudah handal dan profesional.
Ada Comic namanya Ernest Prakasa. Dia adalah seorang Comic jebolan dari Program Acara di KompasTV "STAND UP COMEDY INDONESIA". Saya sudah pernah nonton StandUpnya Ernest Prakasa waktu acara Tour Merem Melek 10 kotanya di Indonesia. Dan Makassar masuk dalam daftar Tournya. Nonton+ketawa+foto bareng itu rasanya senang banget. Walaupun sebenarnya saya pengen ngobrol lebih lama sama kokoh Ernest Prakasa ini. Cuma kurang lebih 10 detik doang waktu kita buat bicara sama dia. Trus, ada juga Comic namanya Ge Pamungkas. Dia juga jebolan dari acara Stand Up Comedy yang di KompasTV sama kayak Ernest Prakasa tapi, bedanya Ernest Prakasa ini Finalis Stand Up Comedy Season 1 kalo Ge Pamungkas Stand Up Comedy Season 2. Saya juga pernah nonton StandUpnya si Ge ini+foto bareng juga waktu dia jadi salah satu openernya acara Merek Merem Tournya si Ernest Prakasa.
Nah, ada satu nih Comic namanya Dani Wardhana (atau biasa dipanggil McDanny). McDanny ini bukan jebolan Stand Up Comedy Indonesia(SUCI) yang di KompasTV tapi, dia ini adalah Comic lokal dari Stand Up Indo Bandung. Walaupun dia bukan salah satu Finalis SUCI di KompasTV, tapi McDanny ini sering tampil di program KompasTV (di ala Ryan dan di Comic Action) dan juga sering tampil di Stand Up Comedy MetroTV. Walaupun belum cukup terkenal seperti Ernest Prakasa dan Ge Pamungkas, tapi McDanny ini menurut saya sudah seperti Comic-Comic lainnya yang hebat dan profesional. Dan saya juga sudah nonton StandUpnya McDanny + Foto bareng juga hehehe *tetep eksis ya*.
Sama seperti Ernest Prakasa, saya ngobrol sama McDanny juga kurang lebih cuma 10 detik doang. Waktu 10 detik itu tidak cukup buat saya untuk berbicara/mengobrol sama mereka semua. Pengennya tuh 1 atau 2 jam. Tapi.. ya sudahlah ya, kalau Tuhan Menghendaki saya untuk bertemu dengan mereka lagi mengobrol lebih lama lagi dengan mereka maka, saya akan merasa bangga dan juga senang pastinya.
Hmm.. untuk sekarang ini saya sudah puas menyaksikan mereka ber-Stand Up Comedy secara langsung di kota saya di Makassar.
Harapan saya adalah pengen bertemu lebih banyak lagi sama Comic-Comic yang lucu, hebat, profesional, dan pastinya seru-seruan bareng+foto bareng mereka-mereka juga *haha tetep ya, biar eksis* Amin :)
Foto Bareng Ernest Prakasa
Foto Bareng Ge Pamungkas
Foto Bareng McDanny.
Kalo kata McDanny #Asheeekkk hahaha =D
Selasa, 26 Juni 2012
Saya Adalah Pecinta Stand Up Comedy Indonesia
Stand Up Comedy Indonesia adalah sebuah hiburan yang menarik buat saya. Kenapa? karena Stand Up Comedy Indonesia itu adalah sebuah tontonan yang menghibur, membuka wawasan kita menjadi lebih cerdas, dan tentu saja dengan komedi yang membuat kita jadi tertawa lepas.
Sudah banyak Comic/Komika (sebutan buat pelaku stand up comedian) yang ada di Indonesia, dan saya juga mendukung Comic-Comic/Komika-Komika di Indonesia. Terutama Ernest Prakasa dan Ge Pamungkas. Kenapa Ernest dan Ge? Karena saya sudah pernah liat mereka berdua ber-Stand Up Comedy secara live di Makassar (kota tercinta saya). Dan tentu saja saya berfoto dengan mereka berdua. Ernest Prakasa adalah Comic jebolan Stand Up Comedy Indonesia Season 1 (SUCI 1)dan masuk 3 besar yang ditayangkan di KompasTV, sedangkan Ge Pamungkas adalah Comic jebolan Stand Up Comedy Indonesia Season 2(SUCI 2)Grand Finalis.
Senang sekali rasanya bertemu+berfoto sama Comic-Comic itu. Mereka adalah Comic-Comic yang hebat, yang cerdas dan kerenlah pokoknya hehehe :D
Selain Ernest Prakasa dan Ge Pamungkas saya juga suka sama Comic-Comic yang lainnya seperti: Ryan Adriandy (Juara 1 SUCI1), Insan Nur Akbar (Juara 2 SUCI 1), Sakdiyah Ma'ruf (Finalis SUCI1), Gilang Bhaskara (Grand Finalis SUCI 2), Kemal Palevi (3 Besar SUCI 2), Boris Bokir (Finalis SUCI 2), Yuliani Kasih (Finalis SUCI 2), dan masih banyak lagi Comic-Comic dari SUCI 1 dan SUCI 2 yang saya suka.
Oh ya, selain dari Comic-Comic jebolan SUCI 1 dan SUCI 2, ada juga Comic-comic dari berbagai kota. Ada yang dari kota Bandung, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan di kota-kota lainnya di Indonesia. 4 kota tadi (Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta adalah tempat-tempat audisi SUCI 1 & 2 yang diadakan sama stasiun KompasTV, belum termasuk Makassar dan kota lainnya, masih sebatas 4 kota itu).
Hmm.. Bdw, ada satu nih Comic dari kota Bandung. Dia bukan Jebolan dari SUCI 1 ataupun SUCI 2, tapi dia seorang penyiar radio di Bandung, namanya Danny Wardana (atau McDanny).
McDanny ini lucu sekali ya kalo menurut saya, dia Comic lokal asal Bandung tapi kok kayaknya sudah profesional sekali. Dia sudah sering main di program ala Ryan di KompasTV (Programnya Ryan Adriandy Juara 1 SUCI 1) dan di Comic Action (Programnya Raditya Dika, di KompasTV juga). Gaya khasnya McDanny itu adalah ketika dia bilang "Trus, gue harus bilang Wow gituu??1", atau "Asheekkk" itu bikin saya ketawa. Pokoknya luculah kalo saya nonton McDanny di TV. Hahaha :D
Saya kan suka sekali nonton Stand Up Comedy Indonesia di KompasTV ataupun di MetroTV, jadi saya cuma mau bilang 'Saya Adalah Pencinta Stand Up Comedy Indonesia'. Udah gitu aja. *apasih* ^^"
Sekian cerita saya tentang "Stand Up Comedy Indonesia". Nama saya Fudah Maladi. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. *aseekk ala-ala Comic gitu deh hehehe :))*
Kamis, 19 Januari 2012
Hari Keberuntungan Saya
Sebenarnya kisah ini mau Saya ceritakan ketika masih di tahun 2011. Berhubung Saya lupa sama email dan password blog ku, jadi Saya waktu itu tak sempat menuliskannya disini. Tapi, karena Saya sudah ingat email dan password blog ku, Saya mau menceritakannya disini. Okay, this is my lucky day story cihuyy!
Ketika itu ada Kakak Sepupu Saya dari Jakarta yang datang ke Makassar. Waktu itu Saya tidak tau kalau ternyata dia sudah ada di Makassar. Terus, ketika Saya baru pulang sekolah, handphone Saya bergetar. Ternyata itu BBM dari Sepupu Saya.
Dia menyapaku "Ade" sapa Ichal (sepupuku). Trus saya balas "Iya kk Ichal". "Ade Dimana?" Tanya Ichal. "Di rumah, baru pulang sekolah" balas Saya. "Ade, ga ke nuri?" Tanya Ichal (Nuri itu alamat rumahnya (almh) nenekku, tempat kumpulnya keluarga besarku). (dalam logat Makassar) "Nda, nantipi, kenapakah?" Tanyaku. "Gpp, ke Nuri aja de" kata Ichal. "Iya, nanti saya ke nuri" balas ku.
Setelah berbincang-bincang dengan Ichal di BBM, tak sengaja saya liat di Grup BBM keluargaku. Ternyata ada fotonya Ichal lagi di Nuri. Terus, Saya BBM Ichal "Adako di Makassar, Ichal?" Kataku dengan logat Makassarku. Dia balas "Iya". Katanya datar. "Apa ko bikin datang ke Makassar?" Tanyaku. "Ada acara disini" balasnya. "Acara apa?" Tanyaku. "Ada acara Makassar Kreatif 100% Indonesia" katanya. "Dimana itu acaranya?" Kataku. "Di pantai" katanya. "Oh" jawab saya singkat.
Saya kaget sekaligus senang karena belum lama ini dia juga pernah datang ke Makassar (waktu nenek ku meninggal). Dia itu salah satu Sepupuku yang paling saya senangi. Kenapa? Karena dia orangnya asik, lucu, menyenangkan, keren dan pastinya gaul abess! Oya, dia juga seorang Fotografer.
Ketika saya ketemu sama Ichal di Anjungan Pantai Losari, saya langsung memukulnya, menjitaknya, memakannya (oke, yang terakhir ini berlebihan) saking senangnya. "Kau toh nda bilang-bilang kalau mau datang ke sini" kataku ke Ichal saat berjumpa. Dia cuma tertawa (nih orang minta dijitak dasar -_-)
Ternyata eh ternyata Si Ichal itu yang nanti memotret THE CHANGCUTERS! Hampir semua orang yang kenal sama Saya tau kalau Saya itu sukaaaa sekaliii sama The Changcuters. Mulai dari teman-temanku di sekolah, Ayah, Ibu dan Kakakku tau kalau saya itu suka sekali sama The Changcuters ini.
Nah, Ketika itu Saya ditemani oleh Misbah (sepupuku yang lainnya) diajak sama Ichal ke belakang panggung. Ichal mengajak ku sama Misbah masuk ke dalam tendanya The Changcuters (jelas saja saya senang sekali masuk di dalam tendanya The Changcuters nanti). Saya dan Sepupu-sepupuku ini berangin-angin didalam tenda karena didalam tenda ada Acnya. Sambil menunggu para personelnya The Changcuters datang, kita istirahat disitu dulu.
Ichal janji bakal temani Saya untuk ketemu sama personelnya The Changcuters nanti. Tapi didalam hati Saya, Saya tidak yakin apakah bisa Saya ketemu sama Personelnya The Changcuters? Entahlah, Saya pasrah saja sama keadaannya nanti.
Ketika The Changcuters selesai manggung, para personelnya kembali ke tendanya. Karena waktu itu banyaaaaak sekaliii manusia bertebaran di tempat itu ada Krunya The Changcuters, ada ChangcutRangers dan ada orang yang Saya tak tau siapa. Karena orang-orang semakin banyak masuk ke belakang panggung, para Krunya mengarahkan personelnya The Changcuters untuk kembali ke perahu dan kembali ke hotel.
Lalu, Ichal menyuruh Misbah untuk pergi duluan ke hotelnya Ichal (hotelnya The Changcuters juga) nanti Ichal menyusul kesana. Terus Saya dan Misbah pergi ke hotel dan menunggu kedatangannya The Changcuters.
Ketika The Changcuters sampai di hotel, Saya senang sekali gila The Changcuters ada di depan mataku! (Teriak ku dalam hati). Lalu, Misbah menyuruhku untuk menghampiri mereka. Saya gemetar, bingung saking senangnya akhirnya bisa ketemu sama idola Saya.
Saya menghampiri Kang Erick (Drumer The Changcuters), saya sempat ngobrol sedikit sama Kang Erick ini, terus Saya suruh Misbah untuk memotret Saya sama Kang Erick. Terus, Saya liat Kang Tria (Vokalisnya The Changcuters), Misbah memotret Saya sama Kang Tria. Tidak lama Saya foto sama Kang Tria, Ichal datang. "Sudah foto-fotonya?" Tanya Ichal ke Saya. (Sambil menunjuk Kang Brader, Additional Keyboard The Changcuters) "Yang sama itu belum" kataku. Lalu, Ichal menghampiri Kang Brader, terus memotret Saya sama Kang Brader. Lalu, Saya liat Kang Qibil (Gitaris The Changcuters), Ichal memotret Saya juga sama Kang Qibil.
Waaaaah... Senang rasanya ketemu sama Akang-Akang The Changcuters ini. Hatiku senang ketika melihat dan foto bersama personelnya The Changcuters. Tapi, belum semuanya sih Saya foto sama mereka. Saya tidak sempat foto sama Kang Alda (Gitaris The Changcuters) dan Kang Dipa (Bassist The Changcuters). Kang Alda keburu kabur waktu melihat saya foto sama kang Qibil, terus Kang Dipa bersembunyi entah dimana. Tapi, tidak apa-apa Saya sudah cukup senang bisa ketemu dan foto bersama beberapa personelnya The Changcuters. Mungkin suatu hari nanti saya bisa ketemu sama Kang Alda dan Kang Dipa dan foto sama mereka-mereka lagi. Amiiiinn hehe :D
Ya kira-kira begitulah proses saya bertemu sama The Changcuters pertama kali. Saya masih ingat Hari, Tanggal dan jam berapa saya bertemu sama The Changcuters pertama kali. Yaitu, Hari: Minggu, Tanggal: 26 November 2011, Jam: sekitar jam 10 malam.
Sungguh, hari itu benar-benar Saya beruntung sekali bisa ketemu dan foto bareng The Changcuters. Saya berterimakasih sekali sama Tuhan dan Ichal Kakak Sepupuku :)
Sekian dulu kisah dari Saya. Terimakasih.
Assalamualaikum :)
Ketika itu ada Kakak Sepupu Saya dari Jakarta yang datang ke Makassar. Waktu itu Saya tidak tau kalau ternyata dia sudah ada di Makassar. Terus, ketika Saya baru pulang sekolah, handphone Saya bergetar. Ternyata itu BBM dari Sepupu Saya.
Dia menyapaku "Ade" sapa Ichal (sepupuku). Trus saya balas "Iya kk Ichal". "Ade Dimana?" Tanya Ichal. "Di rumah, baru pulang sekolah" balas Saya. "Ade, ga ke nuri?" Tanya Ichal (Nuri itu alamat rumahnya (almh) nenekku, tempat kumpulnya keluarga besarku). (dalam logat Makassar) "Nda, nantipi, kenapakah?" Tanyaku. "Gpp, ke Nuri aja de" kata Ichal. "Iya, nanti saya ke nuri" balas ku.
Setelah berbincang-bincang dengan Ichal di BBM, tak sengaja saya liat di Grup BBM keluargaku. Ternyata ada fotonya Ichal lagi di Nuri. Terus, Saya BBM Ichal "Adako di Makassar, Ichal?" Kataku dengan logat Makassarku. Dia balas "Iya". Katanya datar. "Apa ko bikin datang ke Makassar?" Tanyaku. "Ada acara disini" balasnya. "Acara apa?" Tanyaku. "Ada acara Makassar Kreatif 100% Indonesia" katanya. "Dimana itu acaranya?" Kataku. "Di pantai" katanya. "Oh" jawab saya singkat.
Saya kaget sekaligus senang karena belum lama ini dia juga pernah datang ke Makassar (waktu nenek ku meninggal). Dia itu salah satu Sepupuku yang paling saya senangi. Kenapa? Karena dia orangnya asik, lucu, menyenangkan, keren dan pastinya gaul abess! Oya, dia juga seorang Fotografer.
Ketika saya ketemu sama Ichal di Anjungan Pantai Losari, saya langsung memukulnya, menjitaknya, memakannya (oke, yang terakhir ini berlebihan) saking senangnya. "Kau toh nda bilang-bilang kalau mau datang ke sini" kataku ke Ichal saat berjumpa. Dia cuma tertawa (nih orang minta dijitak dasar -_-)
Ternyata eh ternyata Si Ichal itu yang nanti memotret THE CHANGCUTERS! Hampir semua orang yang kenal sama Saya tau kalau Saya itu sukaaaa sekaliii sama The Changcuters. Mulai dari teman-temanku di sekolah, Ayah, Ibu dan Kakakku tau kalau saya itu suka sekali sama The Changcuters ini.
Nah, Ketika itu Saya ditemani oleh Misbah (sepupuku yang lainnya) diajak sama Ichal ke belakang panggung. Ichal mengajak ku sama Misbah masuk ke dalam tendanya The Changcuters (jelas saja saya senang sekali masuk di dalam tendanya The Changcuters nanti). Saya dan Sepupu-sepupuku ini berangin-angin didalam tenda karena didalam tenda ada Acnya. Sambil menunggu para personelnya The Changcuters datang, kita istirahat disitu dulu.
Ichal janji bakal temani Saya untuk ketemu sama personelnya The Changcuters nanti. Tapi didalam hati Saya, Saya tidak yakin apakah bisa Saya ketemu sama Personelnya The Changcuters? Entahlah, Saya pasrah saja sama keadaannya nanti.
Ketika The Changcuters selesai manggung, para personelnya kembali ke tendanya. Karena waktu itu banyaaaaak sekaliii manusia bertebaran di tempat itu ada Krunya The Changcuters, ada ChangcutRangers dan ada orang yang Saya tak tau siapa. Karena orang-orang semakin banyak masuk ke belakang panggung, para Krunya mengarahkan personelnya The Changcuters untuk kembali ke perahu dan kembali ke hotel.
Lalu, Ichal menyuruh Misbah untuk pergi duluan ke hotelnya Ichal (hotelnya The Changcuters juga) nanti Ichal menyusul kesana. Terus Saya dan Misbah pergi ke hotel dan menunggu kedatangannya The Changcuters.
Ketika The Changcuters sampai di hotel, Saya senang sekali gila The Changcuters ada di depan mataku! (Teriak ku dalam hati). Lalu, Misbah menyuruhku untuk menghampiri mereka. Saya gemetar, bingung saking senangnya akhirnya bisa ketemu sama idola Saya.
Saya menghampiri Kang Erick (Drumer The Changcuters), saya sempat ngobrol sedikit sama Kang Erick ini, terus Saya suruh Misbah untuk memotret Saya sama Kang Erick. Terus, Saya liat Kang Tria (Vokalisnya The Changcuters), Misbah memotret Saya sama Kang Tria. Tidak lama Saya foto sama Kang Tria, Ichal datang. "Sudah foto-fotonya?" Tanya Ichal ke Saya. (Sambil menunjuk Kang Brader, Additional Keyboard The Changcuters) "Yang sama itu belum" kataku. Lalu, Ichal menghampiri Kang Brader, terus memotret Saya sama Kang Brader. Lalu, Saya liat Kang Qibil (Gitaris The Changcuters), Ichal memotret Saya juga sama Kang Qibil.
Waaaaah... Senang rasanya ketemu sama Akang-Akang The Changcuters ini. Hatiku senang ketika melihat dan foto bersama personelnya The Changcuters. Tapi, belum semuanya sih Saya foto sama mereka. Saya tidak sempat foto sama Kang Alda (Gitaris The Changcuters) dan Kang Dipa (Bassist The Changcuters). Kang Alda keburu kabur waktu melihat saya foto sama kang Qibil, terus Kang Dipa bersembunyi entah dimana. Tapi, tidak apa-apa Saya sudah cukup senang bisa ketemu dan foto bersama beberapa personelnya The Changcuters. Mungkin suatu hari nanti saya bisa ketemu sama Kang Alda dan Kang Dipa dan foto sama mereka-mereka lagi. Amiiiinn hehe :D
Ya kira-kira begitulah proses saya bertemu sama The Changcuters pertama kali. Saya masih ingat Hari, Tanggal dan jam berapa saya bertemu sama The Changcuters pertama kali. Yaitu, Hari: Minggu, Tanggal: 26 November 2011, Jam: sekitar jam 10 malam.
Sungguh, hari itu benar-benar Saya beruntung sekali bisa ketemu dan foto bareng The Changcuters. Saya berterimakasih sekali sama Tuhan dan Ichal Kakak Sepupuku :)
Sekian dulu kisah dari Saya. Terimakasih.
Assalamualaikum :)
Langganan:
Postingan (Atom)